Hasil-hasil Mengikuti Rasul SAW
Hasil
Ittiba’ Rasul SAW
Kita sudah tahu
kewajiban kita kepada Rasul SAW à ada pihak yang
tidak mau! Siapa?
MUNAFIKIN: mulutnya
bicara madu, hatinya racun
Bukti: selalu bikin
makar dan ambil kesempatan menikam, kalau ada, dan menyalahkan muslimin bila
dalam perang dapat bencana
Contoh: Perang Tabuk
yang diulas dalam surat At-Taubah
Jika benar imannya à
tidak minta idzin dari jihad (tidak ikut)
Tuntutan IMAN à
ITTIBA’ (ikut)
Mengikuti
Rasul (اَلاِتِّبَاعُ)
Bila kita meyakini
Rasul SAW (iman) maka mestilah mengikuti Rasul SAW. Percaya tapi tidak mau ikut
à
masih ragu-ragu. Kalau kadang ikut, kadang bolos?. Berarti masih ada keraguan
di hatinya, belum percaya penuh 3:31
cinta Allah dibuktikan dengan ikut Rasulullah 2:102 orang yang sesat ikut setan
Dua
Kebaikan
Setiap kali Allah dan
RasulNya menyuruh kita berbuat sesuatu à ada kebaikan
bagi kita , Dan selalu kebaikan yang diberikan oleh Allah berlipat-lipat dari
amal yang kita kerjakan, Ketika Allah memerintahkan kita untuk ITTIBA’ kepada
Rasulullah à
Allah akan memberikan dua kebaikan di dunia dan akhirat
KEBAIKAN
DI DUNIA
Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ),
Rahmat dari Allah (رَحْمَةُ اللهِ), Hidayah dari Allah (هِدَايَةُ اللهِ), Kemuliaan (اَلْعِزَّةُ), Kemenangan (اَلْغَلَبَةُ) ,
KEBAIKAN
DI AKHIRAT
Di samping kebaikan di
dunia, Allah akan memberikan kebaikan di akhirat yiatu :Mendapatkan Syafaat (اَلشَّفَاعَةُ),
Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ), Mendampingi Rasulullah (مُجَاوَرَةُ الرَّسُوْلِ), Bersahabat dengan Orang-orang Shaleh (مُصَاحَبَةُ), Kemenangan
(اَلْفَلاَحُ),
Mendapatkan Syafaat (اَلشَّفَاعَةُ).
Abu Hurairah ra
menceritakan, "Kita semua berada
bersama Rasulullah s.a.w., lalu dihidangkanlah untuk beliau s.a.w. sebuah hasta
dan ini memang sangat menyukakannya. Beliau s.a.w. menggigitnya sekali gigitan
kemudian bersabda: "Saya adalah penghulu sekalian manusia besok pada hari
kiamat, apakah engkau semua mengerti, apakah sebabnya demikian itu?" Allah
akan mengumpulkan seluruh manusia yang dahulu-dahulu dan yang belakangan di
suatu tanah, kemudian dilihat oleh orang
yang melihat dan dapat memperdengarkan kepada orang-orang itu orang yang
mengundang. Matahari dekat sekali dengan mereka itu. Sekalian manusia mendapatkan
kesusahan dan kesengsaraan, sehingga dirasakannya tidak kuat lagi menahannya
dan tidak tahan lagi terhadap penderitaan itu. Para manusia itu lalu berkata:
"Adakah engkau semua tidak mengetahui, hingga bagaimanakah keadaan
yang sama-sama engkau semua alami ini?
Apakah engkau semua tidak memikirkan kepada siapakah yang kiranya dapat
memberikan syafaat untukmu semua kepada Tuhanmu?"
Mendatangi Adam AS dan
Ulul ‘Azmi
Manusia mendatangi Adam
AS (bapak manusia), Nuh AS (rasul pertama), Ibrahim AS (khalilullah), Musa AS (kalamullah), dan Isa AS
(kalimatullah), tapi semua menjawab, “Nafsii, nafsii, nafsii.” (diriku, diriku,
diriku)
Mereka mendatangi
Muhammad SAW kemudian beliau bersujud kepada Allah. Allah mempersilakan beliau
untuk mengajukan permintaan, maka beliau mengatakan, "Ummat hamba, ya
Tuhan; ummat hamba, ya Tuhan; ummat hamba, ya Tuhan." Setelah itu lalu
diucapkan: "Hai Muhammad, masukkanlah orang-orang yang tidak diperlukan
untuk dihisab lagi dari ummatmu itu dari pintu sebelah kanan. Orang-orang
itupun juga sebagai kawan-kawan para manusia yang akan masuk dari pintu selain
pintu kanan.“ (HR. Bukhari-Muslim)
Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ)
Pada hari kiamat umat
Rasul SAW wajah dan seluruh anggota wudhunya bercahaya à
perumpamaan: kuda belang putih wajah dan kakinya di antara kuda yang semua
hitam
Beliau s.a.w. bersabda:
"Sesungguhnya ummatku yang akan datang itu ialah dalam keadaan bercahaya
wajahnya serta putih bersih tubuhnya dari sebab berwudhu' dan saya adalah yang
terlebih dulu dari mereka itu untuk datang ke telaga - haudh," (Riwayat
Muslim)
Mendampingi Rasulullah (مُجَاوَرَةُ
الرَّسُوْلِ)
Aisya ra berkata,
“Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah,
sesungguhnya engkau benar-benar lebih aku cintai dari diriku, lebih aku cintai
dari pada anakku, dan sungguh saat aku berada di rumah lalu mengingatmu maka
aku tidak sabar hingga melihatmu, dan apabila mengingat matiku dan matimu, aku
tahu sungguh engkau apabila masuk sorga engkau ditinggikan bersama para nabi,
sedang aku bila masuk sorga aku takut tidak melihatmu lagi.’ Nabi SAW tidak
menjawab apa-apa, hingga Jibril menurunkan ayat 69 surat an-Nisa.”
Seorang pemuda datang
kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami dan engkau
bisa melihat di dunia ini, sedang di hari kiamat kami tidak bisa melihatmu
karena sesungguhnya di sorga pada tingkat yang tinggi,” maka turunlah 4:69
Bersahabat dengan
Orang-orang Pilihan (مُصَاحَبَةُ)
Siapa mereka?
Mereka adalah
orang-orang mulia yang telah diberi nikmat oleh Allah, dan mereka hanya ada 4
golongan: para nabi, shiddiqin, syuhada, dan sholihin
4:69 وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.