Minggu, 01 Maret 2015

Tugas Resume 14

MANAJEMEN WAKTU
ARTI WAKTU
o   Untuk mengetahui arti satu tahun, tanya pada seorang siswa yang gagal SPMB
o   Untuk mengetahui arti satu bulan, tanya pada ibu yang melahirkan bayi prematur
o   Untuk mengetahui arti satu minggu, tanya pada editor majalah mingguan
o   Untuk mengetahui arti satu hari, tanya pada buruh harian yang punya enam orang anak
o   Untuk mengetahui arti satu jam, tanya pada orang yang sedang mengerjakan ujian
o   Untuk mengerti arti satu menit, tanya pada orang yang ketinggalan kereta
o   Untuk mengetahui arti satu detik, tanya pada seseorang yang selamat dari kecelakaan
o   Untuk mengetahui arti satu milidetik, tanya seseorang yang memenangkan medali di Olimpiade.
Manajemen waktu adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, dan evaluasi penggunaan waktu.
STRATEGI PENJADWALAN
         Buat daftar kegiatan yang akan dikerjakan
         Buat skala prioritas dari tiap kegiatan
         Perkirakan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan tiap kegiatan
         Alokasikan waktu untuk tiap kegiatan
         Kendalikan penggunaan waktu agar tercapai efisiensi
         Evaluasi penetapan jadwal
PENYEBAB PENUNDAAN
         Menghindari hal yang dianggap tidak menarik, tidak menyenangkan, atau tidak penting.
         Tugas sangat kompleks sehingga mengurangi motivasi
         Merasa masih memiliki banyak waktu
         Malas 
MENGHILANGKAN  KEBIASAAN MENUNDA
         Amati kelakuan menunda
         Temukan alasan penundaan
         Singkirkan pikiran negatif
         Jangan terus bekerja dalam tekanan
         Jangan terbawa perasaan
         Percaya diri untuk memulai
         Mulai saat ini


Tugas Resume 13

اَلتَّوَازُنُ
Sikap terhadap Dua Hal
Tawazun (keseimbangan) sangat penting dalam kehidupan à tidak tawazun akan fatal akibatnya. Biasanya tawazun berkaitan dengan mensikapi dua atau beberapa amal yang mesti dilakukan agar sikapnya tepat (adil): memberikan hak kepada yang berhak
Tawazun di Alam Semesta
       Allah SWT menciptakan langit dan semua isinya dengan tawazun. 55:7-9 ada 3 sikap:
     Tawazun: وَوَضَعَ الْمِيزَانَ à وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ
     Jangan berlebihan: أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ
     Jangan mengurangi: وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ
       Ada perintah dan larangan agar tetap menjaga keseimbangan (tawazun). Bagaimana sikap tawazun dalam diri manusia?
Adanya fitrah inilah yang membuat manusia memiliki kecenderungan kepada kebaikan atau yang disebut HANIF. Maka kecenderungan baik (hanif) mesti dipertahankan à 30:30 perintah untuk perhatian terhadap DIEN YANG LURUS, yang akan membawa fitrah tetap pada jalan yang lurus. Ingat! Bahan baku yang telah diberikan Allah itu baik, tapi jika tidak dipelihara akan rusak . Agar fitrah yang hanif ini terpelihara dengan baik, perlu bersikap TAWAZUN terhadap 3 potensi manusia: jasad, akal, dan ruh
       Manusia menurut Islam terdiri dari 3 unsur:
  1. JASAD (physical being)
  2. AKAL (intellectual being)
  3. RUH (spiritual being) à Barat sering melupakan yang ini
اَلْغِذَاءُ اَلْعَقْلِيُّ (Makanan Akal)
       Makanan akal adalah ILMU
       Kurang ilmu à akalnya lemah, “kurus” (bodoh)
       Seperti makanan jasad, ilmu pun mesti yang baik sehingga bermanfaat
       Ilmu yang buruk: ilmu sihir, ilmu mencuri, dll
       Ada tiga surat yang pertama turun
  1. Al-’Alaq: 1-5 à perintah membaca (iqra’)
  2. Al-Qalam à ayat 1 Demi PENA dan apa yang DITULIS
  3. Al-Muzammil:1-19 à perintah membaca al-Qur’an dengan perlahan (tartil)
       Pada masa kejayaan Islam, ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat
       Jika ilmu itu berkembang dengan baik, maka akan muncul hikmah (sikap bijak)
       2:269 hikmah = kebaikan yang banyak
       Hikmah adalah memahami al-Qur’an
       Hikmah adalah kesesuaian ucapan dan perbuatan (الإصابة في القول والفعل)
       Hikmah adalah mengenal agama, memahaminya, dan mengikutinya
       Hikmah adalah pemahaman
       Hikmah adalah rasa takut (al-khasyyah) kepada Allah, karena pangkal segala sesuatu adalah takut kepada Allah
Dzikrullah
33:41 dzikir yang banyak (ciri mu’min). 4:142 dzikir yang sangat sedikit (ciri munafik). “Aku terserah kepada persangkaan hamba-Ku terhadap Ku, jika ia menginat-Ku (baca: berdzikir) dalam diri-Nya, aku akan menyebutnya dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku didalam sebuah jamaah, aku akan menyebutnya di dalam jamaah yang lebih baik dari mereka.” (Hadits Qudsi, Muttafaqun ‘Alaihi dari hadits Abu Hurairah)
       Dzikir di sini bukanlah sebatas dzikir ucapan, tetapi
       taubat itu merupakan dzikir
       tafakkur itu dzikir
       menuntut ilmu itu dzikir
       mencari rezeki-jika niatnya baik-jiga termasuk dzikir
       dan segala sesuatu yang di sana ada upaya taqarrub kepada Allah dan anda selalu waspada akan pengawasan-Nya kepada anda, maka itu adalah dzikir.
       Oleh karena itu orang yang arif adalah orang yang bisa berdikir di setiap waktu dan kesempatan
Adab Berdzikir
  1. Khusyu’, menghadirkan hati dan pikiran akan makna-makna lafal yang terucap, berusaha terwarnai olehnya, serta berusaha menetapi maksud dan tujuannya.
  2. Merendahkan suara sebisa mungkin, dengan konsentrasi yang penuh dan iradah yang sempurna, sehingga tidak mengganggu yang lain (Al-A’raf: 205)
  3. Sesuai dengan jamaah (irama dan suaranya), jika kebetulan dzikirnya itu bersama jamaah. Usahakan agar tidak mendahului, terlambat, atau mengungguli bacaan mereka
  4. Bersih pakaian dan tempat, memperhatikan tepat-tempat yang terhormat dan waktu-waktu yang sesuai
  5. Mengakhiri dengan penuh khusu’ dan adab, menjauhi kesalahan dan main-main, yang hal itu bisa menghilangkan faedah dan pengaruh dzikir.
Macam-macam Dzikir
  1. Al-Wazhifah
  2. Wirid Qur’an
  3. Doa-doa siang dan malam
  4. Doa-doa yang ma’tsur dalam berbagai kesempatan
  5. Wirid Ikhwan: wirid doa dan wirid rabithah
والله أعلم بالصواب


Tugas Resume 12

حَاجَةُ اْلإِنْسَانِ إِلَى الرَّسُوْلِ
Kebutuhan Manusia terhadap Rasul
Manusia Pertama
      Ketika Allah SWT menurunkan Adam AS beserta istrinya ke bumi, maka kemudian memiliki anak
      Setiap kali mengandung, Hawa melahirkan satu pasang anak kembar: laki-laki dan perempuan
      Syari’at yang diterapkan: perkawinan silang dan tidak boleh menikah dengan kembarannya
Perkembangan Manusia
      Manusia kemudian berkembang dan menyebar ke berbagai tempat
      Mereka bersuku-suku dan berkabilah-kabilah
      Mereka hidup tanpa petunjuk, sehingga menyimpang dari kebenaran
      Allah SWT mengutus RasulNya untuk mengembalikan mereka ke jalan kebenaran
      Rasul yang diutus biasanya berasal dari kaum mereka sendiri
Fitrah Manusia (اَلْفِطْرَةُ)
      Allah SWT telah menanamkan fitrah (Islam) kedalam setiap janin yang sudah ditiupkan ruh
      Saat itulah Allah mengambil perjanjian kepada manusia dengan sebuah pertanyaan, “Apakah Aku ini Rabb kalian?” Maka semuanya membenarkannya dan menjadi saksi (7:172)
      Karena itulah, peradaban apapun yang berlaku pada manusia, purba ataupun modern, ada yang tidak dapat dihilangkan dari diri manusia
      Apa itu?
Mengakui Eksistensi Pencipta  (وُجُوْدُ الْخَالِق)
      Fitrah yang ditanam oleh Allah tidak akan pernah hilang, yang terjadi adalah tertutupi dengan kotoran-kotoran lain
      Oleh karena itu, manusia pasti mengakui bahwa di balik alam semesta yang megah dan teratur ini, ada Penciptanya
      Hanya saja, karena tidak ada PETUNJUK yang benar, manusia berbeda-beda (salah) dalam menyebut dan mensifatinya
Sang Pencipta
      Keterbatasan akal manusia menyebabkan kesalahan dalam menggambarkan Sang Pencipta
      Ada yang menganggap bahwa Pencipta itu terbatas pada satu kemampuan: langit sendiri penciptanya, laut, gunung, awan, dll ada pencipta dan pemeliharanya sendiri-sendiri
     Bhrahma: dewa pencipta alam
     Shiva: dewi perusak alam
      Menyembah perusak lebih disukai dari pada pencipta, sehingga patung dewi Shiva yang lebih banyak disembah
Bangsa Arab
      Bangsa Arab berasal dari keturunan Ismail AS
      Mereka pertama kali mendapat bimbingan dari Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS
      Sepeninggal Ismail AS tidak ada lagi Rasul yang diutus kepadanya sehingga terjadi banyak penyimpangan
      Mereka mengakui dengan pasti akan keberadaan Allah sebagai Pencipta dan Pengatur alam, tetapi mereka mensekutukannya dengan lainnya (29:61, 63)
Mengenal Pencipta (مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ)
      Dengan petunjuk itulah manusia dikenal oleh para rasul tentang Pencipta satu-satunya alam semesta ini, yaitu ALLAH SWT
      6:102
     Rabb kalian adalah ALLAH (ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ)
     Tidak ada ilah kecuali Dia (لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ)
     Pencipta segala sesuatu (خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ)
     Sembahlah Dia (فَاعْبُدُوهُ)
     Dia adalah Pemelihara segala sesuatu (وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ وَكِيلٌ)
Pedoman Hidup (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ)
      Para rasul juga memberi petunjuk tentang aturan-aturan yang seharusnya menjadi pedoman hidup mereka, bukan aturan-aturan yang dibuat mereka
      Pedomana hidup itu seharusnya mampu mengarahkan manusia pada jalan yang lurus (shiratul mustaqim) bukan jalan yang menyimpang dan sesat
      Pedoman hidup itu adalah ISLAM (6:153) inilah yang mesti diikuti dan jangan mengikuti pedoman yang lain karena akan menyimpangkan dari jalur yang benar
Beribadah dengan Benar  (اَلْعِبَادَةُ اَلصَّحِيْحَةُ)
      Berkat petunjuk Rasul, manusia mengenal Allah SWT dengan benar dan mengikuti pedoman hidup yang sejati
      Dengan begitu, manusia akhirnya dapat beribadah kepada Allah SWT dengan ibadah yang benar
      21:25 à sembahlah AKU saja
      98:5 beribadah dengan memurnikan ketaatan


Tugas Resume 11

Hasil-hasil Mengikuti Rasul SAW
Hasil Ittiba’ Rasul SAW
Kita sudah tahu kewajiban kita kepada Rasul SAW à ada pihak yang tidak mau! Siapa?
MUNAFIKIN: mulutnya bicara madu, hatinya racun
Bukti: selalu bikin makar dan ambil kesempatan menikam, kalau ada, dan menyalahkan muslimin bila dalam perang dapat bencana
Contoh: Perang Tabuk yang diulas dalam surat At-Taubah
Jika benar imannya à tidak minta idzin dari jihad (tidak ikut)
Tuntutan IMAN à ITTIBA’ (ikut)

Mengikuti Rasul (اَلاِتِّبَاعُ)
Bila kita meyakini Rasul SAW (iman) maka mestilah mengikuti Rasul SAW. Percaya tapi tidak mau ikut à masih ragu-ragu. Kalau kadang ikut, kadang bolos?. Berarti masih ada keraguan di hatinya, belum percaya penuh  3:31 cinta Allah dibuktikan dengan ikut Rasulullah  2:102 orang yang sesat ikut setan
Dua Kebaikan
Setiap kali Allah dan RasulNya menyuruh kita berbuat sesuatu à ada kebaikan bagi kita , Dan selalu kebaikan yang diberikan oleh Allah berlipat-lipat dari amal yang kita kerjakan, Ketika Allah memerintahkan kita untuk ITTIBA’ kepada Rasulullah à Allah akan memberikan dua kebaikan di dunia dan akhirat
KEBAIKAN DI DUNIA
Cinta dari Allah (مَحَبَّةُ اللهِ), Rahmat dari Allah (رَحْمَةُ اللهِ), Hidayah dari Allah (هِدَايَةُ اللهِ), Kemuliaan (اَلْعِزَّةُ), Kemenangan (اَلْغَلَبَةُ) ,
KEBAIKAN DI AKHIRAT
Di samping kebaikan di dunia, Allah akan memberikan kebaikan di akhirat yiatu :Mendapatkan Syafaat (اَلشَّفَاعَةُ), Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ), Mendampingi Rasulullah (مُجَاوَرَةُ الرَّسُوْلِ), Bersahabat dengan Orang-orang Shaleh (مُصَاحَبَةُ), Kemenangan (اَلْفَلاَحُ), Mendapatkan Syafaat (اَلشَّفَاعَةُ).
Abu Hurairah ra menceritakan, "Kita  semua berada bersama Rasulullah s.a.w., lalu dihidangkanlah untuk beliau s.a.w. sebuah hasta dan ini memang sangat menyukakannya. Beliau s.a.w. menggigitnya sekali gigitan kemudian bersabda: "Saya adalah penghulu sekalian manusia besok pada hari kiamat, apakah engkau semua mengerti, apakah sebabnya demikian itu?" Allah akan mengumpulkan seluruh manusia yang dahulu-dahulu dan yang belakangan di suatu tanah, kemudian dilihat oleh  orang yang melihat dan dapat memperdengarkan kepada orang-orang itu orang yang mengundang. Matahari dekat sekali dengan mereka itu. Sekalian manusia mendapatkan kesusahan dan kesengsaraan, sehingga dirasakannya tidak kuat lagi menahannya dan tidak tahan lagi terhadap penderitaan itu. Para manusia itu lalu berkata: "Adakah engkau semua tidak mengetahui, hingga bagaimanakah keadaan yang  sama-sama engkau semua alami ini? Apakah engkau semua tidak memikirkan kepada siapakah yang kiranya dapat memberikan syafaat untukmu semua kepada Tuhanmu?"
Mendatangi Adam AS dan Ulul ‘Azmi
Manusia mendatangi Adam AS (bapak manusia), Nuh AS (rasul pertama), Ibrahim AS (khalilullah),  Musa AS (kalamullah), dan Isa AS (kalimatullah), tapi semua menjawab, “Nafsii, nafsii, nafsii.” (diriku, diriku, diriku)
Mereka mendatangi Muhammad SAW kemudian beliau bersujud kepada Allah. Allah mempersilakan beliau untuk mengajukan permintaan, maka beliau mengatakan, "Ummat hamba, ya Tuhan; ummat hamba, ya Tuhan; ummat hamba, ya Tuhan." Setelah itu lalu diucapkan: "Hai Muhammad, masukkanlah orang-orang yang tidak diperlukan untuk dihisab lagi dari ummatmu itu dari pintu sebelah kanan. Orang-orang itupun juga sebagai kawan-kawan para manusia yang akan masuk dari pintu selain pintu kanan.“ (HR. Bukhari-Muslim)
Keceriaan Wajah (نُضَارَةُ الْوَجِهِ)
Pada hari kiamat umat Rasul SAW wajah dan seluruh anggota wudhunya bercahaya à perumpamaan: kuda belang putih wajah dan kakinya di antara kuda yang semua hitam
Beliau s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya ummatku yang akan datang itu ialah dalam keadaan bercahaya wajahnya serta putih bersih tubuhnya dari sebab berwudhu' dan saya adalah yang terlebih dulu dari mereka itu untuk datang ke telaga - haudh," (Riwayat Muslim)
Mendampingi Rasulullah  (مُجَاوَرَةُ الرَّسُوْلِ)
Aisya ra berkata, “Seorang laki-laki datang kepada Nabi SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau benar-benar lebih aku cintai dari diriku, lebih aku cintai dari pada anakku, dan sungguh saat aku berada di rumah lalu mengingatmu maka aku tidak sabar hingga melihatmu, dan apabila mengingat matiku dan matimu, aku tahu sungguh engkau apabila masuk sorga engkau ditinggikan bersama para nabi, sedang aku bila masuk sorga aku takut tidak melihatmu lagi.’ Nabi SAW tidak menjawab apa-apa, hingga Jibril menurunkan ayat 69 surat an-Nisa.”
Seorang pemuda datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya kami dan engkau bisa melihat di dunia ini, sedang di hari kiamat kami tidak bisa melihatmu karena sesungguhnya di sorga pada tingkat yang tinggi,” maka turunlah 4:69

Bersahabat dengan Orang-orang Pilihan (مُصَاحَبَةُ)
Siapa mereka?
Mereka adalah orang-orang mulia yang telah diberi nikmat oleh Allah, dan mereka hanya ada 4 golongan: para nabi, shiddiqin, syuhada, dan sholihin
4:69 وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.


Kamis, 12 Februari 2015

Tugas Resume 10

وَظِيْفَةُ الرَّسُوْلِ
TUGAS RASUL SAW
TUGAS RASUL
Tugas Rasulullah SAW secara global ada dua, yaitu
  • Mengemban misi dakwah
  • Menegakkan agama Allah

Kedua tugas itu beliau tunaikan dengan sebaik-baiknya, meskipun berbagai halangan dan rintangan selalu menghadangnya. Selama sekitar 23 tahun hidup beliau adalah hidup on-mission, bukan hidup santai

MENGEMBAN MISI DAKWAH  (حَمْلُ رِسَالَةِ الدَّعْوَةِ)
Ini merupakan tugas umum beliau SAW sebagai Rasul, 5:67 perintah untuk menyampaikan risalah, Allah SWT menjamin perlindungan saat mengemban misi ini, 33:39 para rasul yang sebelumnya juga menyampaikan risalah Allah, mereka takut kepada-Nya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah
Ada 4 misi dakwah yang diemban oleh Rasul SAW
  1. Mengenalkan Pencipta
  2. Mengajarkan tatacara ibadah
  3. Menjelaskan pedoman hidup
  4. Mentarbiyah umat

Mengenalkan PENCIPTA (مَعْرِفَةُ الْخَالِقِ) Ayat yang pertama kali turun (96:1) berisi tentang RABBMU YANG MENCIPTAKAN (رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ). Ciptaan pertama yang dikenalkan adalah MANUSIA itu sendiri, yang Allah ciptakan dari segumpal darah (عَلَقٍ) atau ZIGOT. Berbagai fakta-fakta penciptaan dijelaskan oleh Rasulullah SAW untuk mengukuhkan keberadaan AL-KHALIQ, Allah SWT (6:102)

Tatacara Ibadah (كَيْفِيَّةُ الْعِبَادَةِ)
Karena manusia itu makhluk Allah, maka mesti beribadah kepadaNya dengan ibadah yang benar. Rasulullah SAW menuntun tatacara beribadah kepada Allah baik melalui lisan (sunnah qauliyah) maupun perbuatan (sunnah fi’liyah). Berbagai praktek ibadah yang salah dikoreksi oleh Rasulullah. Thawaf jahiliyah dilakukan dengan telanjang dan disertai dengan tepuk tangan serta bersiul (8:35). Pulang haji masuk rumah melalui pintu belakang dianggap sebagai kebajikan (2:189)

Pedomana Hidup (مِنْهَاجُ الْحَيَاةِ)
Rasulullah SAW juga mengenalkan Islam sebagai pedoman hidup manusia (2:185). Selama ini manusia pada zaman jahiliyah hidup dengan berpedoman tahayul dan khurafat. Contoh: bepergian berpedoman dengan thiyarah (merasa sial kalau burung terbang ke arah yang tidak diinginkan). Para dukun pada saat itu mendapat kehormatan yang tinggi, segala petuahnya menjadi pedoman

Tarbiyah (اَلتَّرْبِيَّةُ)
Misi Rasulullah SAW yang lainnya adalah mentarbiyah umat (62:2) misi yang didoakan oleh Ibrahim AS (2:129)
Tarbiyah yang dilakukan Rasul SAW:
  1. Membacakan (tilawah) ayat-ayat Allah
  2. Membersihkan jiwa (tazkiyatun-nafs)
  3. Mengajarkan (ta’lim) Al-Qur’an dan Al-Hikmah
  4. Kemudian dilanjutkan dengan MENGARAHKAN (تَوْجِيْهٌ) mereka menuju pribadi yang agung (rabbani 3:79) dan juga memberi nasihat (نَصِيْحَةٌ) kepada mereka (6:151-153)

Halaqah Rasulullah SAW
       Sejak di Mekkah Rasulullah SAW sudah menyelenggarakan halaqah tarbawiyah
       Halaqah = duduk melingkar untuk mendengarkan nasihat atau aktivitas lainnya
       Halaqah di rumah Arqam adalah yang paling terkenal, jumlah pesertanya sekitar 40 orang
       Sampai di Madinah, aktivitas halaqah ini masih dipertahankan
       Perhatikan dua hadits berikut yang menceritakan tentang halaqah

MENEGAKKAN AGAMA ALLAH (إِقَامَةُ دِيْنِ اللهِ)
Tugas kedua Rasul SAW adalah menegakkan agama Allah SWT agar dimenangkan di atas agama-agama yang lain (9:33, 48:28, 61:9) dan agama itu hanya milik Allah semata (8:39), 42:13-15 أَنْ أَقِيمُوا الدِّينَà فَلِذَلِكَ فَادْعُ. Dakwah Rasul adalah untuk menegakkan agama ini. Agama ini tidak akan tegak kecuali ada “penjaga”-nya, yakni NEGARA tidak akan ada kecuali adanya masyarakat Islami keluarga yang Islami pribadi yang Islami
       Untuk menegakkan agama Allah, Rasulullah SAW melakukan 4 langkah:
  1. Menegakkan khilafah
  2. Membina kader
  3. Adanya konsep dakwah
  4. Penerapan konsep dakwah